Asuhan keperawatan Hiperbilirubin
Diagnosa keperawatan :
1. Ketidakmampuan meneruskan ventilasi spontan berhubungan dengan kelemahan otot-otot pernafasan
2. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, penurunan sistem imun.
3. Resiko terjadinya defisit volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulatory
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi
5. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun.
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi dan keletihan
7. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan diare, eskresi bilirubin urine dan pemajanan terhadap cahaya fototerapi.
8. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
9. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan kehilangan cairan berlebih karena muntah dan diare
10. Kurang pengetahuan keluarga mengenai proses pengobatan dan perawatan neonatus berhubungan dengan kurangnya paparan terhadap sumber informasi.
Nursing care plan :
No | Diagnosa keperawatan | NOC | NIC |
1. 2. 3. 4. | Ketidakmampuan meneruskan ventilasi spontan berhubungan dengan kelemahan otot-otot pernafasan Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, penurunan sistem imun. Risiko terjadinya defisit volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulatory Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi | Setelah dilakukan tindakan prwtn klien diharapkan mampu melakukan ventilasi spontan, dengan kriteria hasil: - Dyspnea berkurang - Retraksi berkurang - Produksi sputum baik Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil : 1. TTV menjadi normal 2. Daerah perban penutup IV line bersih Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan tidak terjadi defisit volume cairan, dengan kriteria hasil : 1. Bebas tanda-tanda dehidrasi 2. Balance cairan tercapai 3. Nilai hematokrit dbn 4. Menunjukkan penambahan BB 20-30 g/hari Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan nutrisi bayi seimbang dengan kriteria : 1.penurunan BB kurg dr 10% dr BB lahir 2.Secara adekuat terhidrasi dg haluaran urine normal 3.turgor kulit membaik. | 1. Monitor RR, HR, warna, reflek batuk, tanda-tanda distress pernafasan. 2. Perhatikan hidung tersumbat, lakukan suksion 1. Tempatkan bayi miring atau posisi semifowler 2. Pantau suhu bayi 3. Pertahankan terpasangnya ventilator. 1. Proteksi infeksi 2. Kontrol infeksi 3. IV line site care 4. Self care 1. Timbang BB setiap hari dengan menggunakan skala dan pada waktu yang sama. 2. Monitor intake dan output cairan/24 jam. 3. Pantau TD, nadi dan tekanan arteri rata-rata. 4. Evaluasi turgor kulit, membran mukosa, keadaan fontanel 5. Kaji lokasi tempat masuknya cairan IV/jam. 6. Pantau pemeriksaan lab. Sesuai indikasi : Ht dan kalium serum 7. Berikan infus parenteral. 1.Timbang BB sesuai indikasi 2.Kaji kongesti nasal oral atau bersin pada bayi, hisap sblm pemberian makan 3.Observasi keadaan sonde 4.Lakukan aspirasi pada sonde sblm pemberian makan 5.Posisikan bayi miring kanan, jangan mengganggu stlh pemberian makan. 6.Pantau masukan dan haluaran bayi termasuk frek dan konsistensi defekasi 7.Berikan nutrisi parenteral sesuai indikasi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar